Senin, 08 Oktober 2012

Tugas Pemasaran 1


Faktor-Faktor yang mmpengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen
Menurut phillip Kotler (2003:202) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor, diantaranya sebagai berikut:
1. Faktor budaya
Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Contonhya pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat terpengaruh dengan nilai-nilai sebagai berikut: prestasi, aktivitas, efisiensi, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme, kebebasan, humanisme, dan berjiwa muda.
Masing-masing subbudaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis.
Pada dasaranya dalam sebuah tatanan kehidupan dalam bermasyarakat terdapat sebuah tingkatan (strata) sosial. Tingkatan sosial tersebut dapat berbentuk sebuah sistem kasta yang mencerminkan sebuah kelas sosial yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hirarkis dan para anggotanya menganut nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, perilaku dalam berbusana, cara bicara, rekreasi dan lain-lainya.
2. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial diantarannya sebagai berikut:
A. Kelompok acuan
Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat diartikan sebagai kelompok yang yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut. Kelompok ini biasanya disebut dengan kelompok keanggotaan, yaitu sebuah kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap seseorang. Adapun anggota kelompok ini biasanya merupakan anggota dari kelompok  primer seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja yang berinteraksi dengan secara langsung dan terus menerus dalam keadaan yang informal. Tidak hanya kelompok primer, kelompok sekunder yang biasanya terdiri dari kelompok keagamaan, profesi dan asosiasi perdagangan juga dapat disebut sebagai kelompok keanggotaan.
B. Keluarga
Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen, keluarga dibedakan menjadi dua bagian. Pertama keluarga yang dikenal dengan istilah keluarg orientas. Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang yang dapat memberikan orientasi agam, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Kedua, keluarga yang terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang. Keluarga jenis ini biasa dikenal dengan keluarga prokreasi.
C. Peran dan status
Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang adalah peran dan status mereka di dalam masyarakat. Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi maka akan semakin tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut dan secara langsung dapat berdampak pada perilaku pembeliannya. Contoh seorang direktur di sebuah perusahaan tentunya memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan dengan seorang supervisor,begitu pula dalam perilaku pembeliannya. Tentunya, seorang direktur perusahaan akan melakukan pembelian terhadap merek-merek yang berharga lebih mahal dibandingkan dengan merek lainnya.
 Contoh : 
1 . Faktor Sosial
    Pada pembelian produk handphone misalnya, kalangan atas cenderung memilih handphone dengan fitur-fitur terbaru dan canggih agar sekaligus dapat menunjang aktivitas harian mereka yang sarat dengan teknologi dan pastinya melihat latar belakang brand handphone yang akan mereka beli, sedangkan pada masyarakat bawah, mereka cenderung memilih handphone dengan kuliatas seadanya dan tentunya dengan harga yang relatif terjangkau unutk mereka, yang mereka harapkan adalah fitur utama hanphone yaitu telepon dan SMS.
Kalangan Atas                        : Apple, Blackberry
Kalangan Menengah              : Nokia, Samsung 
Kalangan Bawah                     : IMO, Mito, Esia
 2 . Faktor Sosial
    Seorang direktur di sebuah perusahaan tentunya memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan dengan seorang supervisor ataupun seorang manajer,begitu pula dalam perilaku pembeliannya. Tentunya, seorang direktur perusahaan akan melakukan pembelian terhadap merek-merek yang berharga lebih mahal dibandingkan dengan merek lainnya.
3 . Faktor Budaya
   Indonesia adalah negara timur yang sangat menghargai dan mengedepankan norma-norma yang ada. Sebelum masuknya kebudayaan dari barat, Masyarakat timur tak terkecuali Indonesia memiliki gaya berpakaian yang tertutup guna menutupi aurat mereka. Namun seiring perkembangan Zaman dan masuknya budaya masyarakat barat, masyarakat Indonesia mulai beradaptasi dengan perkembangan Zaman dan mulai mengikuti mode masyarakat barat yang agak terbuka terutama pada mode pakaian wanita. Dan meilihat peluang bisnis dari sisi inilah, banyak pengusaha-pengusaha Indonesia dan Pengusaha Asing yang tergiur untuk memproduksi Pakaian-pakaian yang cenderung terbuka guna di pasarkan di Indonesia. Selain itu Indonesia merupakan pangsa pasar yang menggiurkan bagi Pihak asing karena jumlah Penduduk Indonesia yang kini mencapai 250 juta lebih.
4 . Faktor Budaya
    Tak bisa disangkal lagi bahwa kini kiblat dari Boyband dan Girlband adalah merupakan Budaya Korea. Hingga banyak musisi Indonesia yang membentuk Boyband dan Girlband karena terinspirasi dari Korea. Melihat fenomena Boyband dan Girlband Korea yang sangat “wah”, membuat banyak anak-anak muda Indonesia mengikuti tren ala Korea yaitu dengan membuat Boyband dan Girlband. Para Produsen Musik pun tak mau ketinggalan, banyak diantara mereka yang memproduseri Boyband dan Girlband ala Indonesia, karena mereka menyadari bahwa fenomena ini dapat dijual ke masyarakat.
5 . Faktor Budaya, Sub budaya dan Sosial.
             Orang Timur terkenal kurang menghargai waktu kalau ada janji kadang tidak tepat waktu. Berbeda dengan orang Barat mereka sangat menghargai waktu, sebab mereka paling tidak suka telat ketika memiliki janji.
           Karna orang Timur sangat senang bersosialisasi dan menjalin hubungan dengan orang lain, itulah sebabnya mengapa situs jaring Facebook ataupun Twitter lebih banyak diminati oleh Masyarakat Timur, khususnya Indonesia. Berbeda dengan Masyarakat Barat, mereka lebih individualis/sangat jarang menjalin hubungan dangan orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar